Relasi Mubādalah Antara Pemerintah Dan Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19 Dalam Q.S An-Nisa' (4): 58-59

AbstractThis article explores the relationship between government and society found in Q.S An-Nisa' (4): 58-59 using Qira’ah Mubādalah. Mubādalah is a method involving two parties that embodies concepts of reciprocity collaboration involved parties. The steps study are as follows: First, determine authenticate Islamic teachings contained global books serve foundation for comprehension; second, identify primary ideas texts to be analyzed; third, deduce from second step gender not indicated text text's major premise. data source this qualitative publications on topic. According findings study, must rebuild reciprocal ties create post-pandemic progress. This also discusses education health sectors. author, these sectors among other require repair renewal.Keywords: Covid-19; Government; Mubādalah; QS. an-Nisa: 58-59; Society. AbstrakArtikel ini mendiskusikan tentang hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang terdapat dalam An-Nisa’ dengan menggunakan merupakan pendekatan melibatkan dua belah pihak di dalamnya terkandung nilai-nilai kesalingan kerja sama berkaitan. Adapun langkah-langkahnya Pertama, menentukan menegaskan prinsip ajaran Islam teks-teks universal menjadi dasar dari pemahaman. Kedua, menemukan pemikiran inti tersimpan akan dilakukan penafsiran. Ketiga, menurunkan ide pokok teks langkah kedua kepada jenis kelamin tidak disebutkan teks. Penelitian berjenis penelitian kualitatif sumber datanya berasal artikel-artikel terkait tema ini. hasil bahwa seyogyanya membangun kembali resiprokal sehingga dapat menciptakan kemajuan pasca pandemi. Artikel pula menyoroti sektor, yakni: pendidikan kesehatan. Yang sektor menurut penulis salah lain harus diperbaiki diperbaharui. Kata kunci: Masyarakat; Mubādalah, Pemerintah; an-nisa: 58-59.